Rabu, 11 Agustus 2010

Kereta Terbang Part.2

Prinsipnya tetap sama! Gaya tarik dan gaya tolak kutub-kutub magnet!
Ketika posisi kereta
beberapa sentimeter dibawah pusat magnet dinding ini, maka kutub Selatan
dinding akan menarik kereta ke atas dan kutub Utaranya akan mendorong kereta
juga ke atas. Gaya tarik dan gaya dorong ini membuat kereta melayang , tidak
menyentuh rel sama sekali.
Dinding yang memagari lintasan kereta ini tidak hanya berfungsi untuk
menarik dan mendorong kereta supaya bergerak maju dan mengangkat kereta
sehingga bisa melayang. Ada satu fungsi lainnya yang tidak kalah pentingnya,
yaitu sebagai pengendali arah laju kereta (guidance). Maksudnya adalah supaya
kereta tidak pernah keluar jalur dan tetap berada di tengah-tengah lintasan setiap
saat. Prinsip magnet kembali digunakan sebagai pengendali. Ketika kereta oleng
ke kiri, gerakan kereta ini mengakibatkan kumparan kawat dinding kiri dan kanan
menjadi magnet. Magnet pada dinding kiri dan dinding kanan diusahakan
memiliki kutub yang sama, misalnya kutub Utara. Misalnya gerbong kereta yang
berhadapan dengan dinding di sisi kiri memiliki kutub Utara juga, dan gerbong
kereta yang berhadapan dengan dinding di sisi kanan memiliki kutub Selatan.
Pada sisi kiri akan terjadi tolak-menolak antara kutub Utara dari dinding dan
kutub Utara gerbong kereta. Pada sisi kanan terjadi tarik-menarik antara kutub
Utara dinding dan kutub Selatan kereta. Gaya-gaya ini akan mengembalikan
kereta pada posisi sebelum oleng. Demikian juga jika kereta oleng ke kanan,
kereta akan dikembalikan ke posisi semula oleh gaya magnet ini. Jadi gaya
magnet ini akan mempertahankan kereta supaya tetap berada di lintasannya (stabil
di tengah-tengah lintasan), tidak akan keluar jalur.
Wow! Betapa sederhananya prinsip yang digunakan untuk menerbangkan
kereta api ini! Tetapi tunggu dulu, ini semua masih belum bisa menjawab satu
pertanyaan terakhir: Bagaimana caranya kereta ini bisa meluncur dengan
kecepatan sangat tinggi melebihi kereta api biasa? Gampang saja! Kan keretanya
tidak menyentuh lintasan, berarti tidak pernah terjadi gesekan antara kereta
dengan rel! Gesekan itulah yang menjadi hambatan kereta api yang selama ini kita
gunakan. Kalau tidak ada gesekan berarti tidak ada hambatannya (hanya perlu
mengatasi hambatan udara) sehingga kereta bisa meluncur mulus dengan
kecepatan sangat tinggi! Untuk mengurangi hambatan udara rancangan kereta
sengaja dibuat supaya bagian depannya berbentuk seperti moncong lumba-lumba.
Lumba-lumba dan ikan-ikan bisa berenang sangat cepat dalam air karena
mereka memiliki bentuk tubuh yang streamline (ramping) sehingga bisa
mengurangi drag (gaya hambat) air. Bentuk ramping mirip moncong lumbalumba
dari maglev ini akan mengurangi drag udara, sehingga maglev dapat
meluncur cepat seperti peluru. Pada tanggal 2 Desember 2004 kemarin, Maglev
Train buatan Jepang berhasil mencetak rekor terbaru saat mencapai kecepatan 542
km per jam.
Kereta api Maglev yang super cepat ini juga memiliki kelebihan lain yang
sudah pasti tidak dimiliki oleh kereta api lainnya. Satu hal yang selalu menjadi ciri
khas kereta api adalah suaranya. Kereta api selalu menghasilkan suara ribut dan
bising yang mengganggu telinga. Kereta Maglev justru hampir tidak bersuara
sama sekali! Ini karena kereta tidak bersentuhan (tidak mengalami gesekan)
dengan permukaan apa pun sehingga tidak ada suara yang tercipta akibat gesekan.
Teknologi kereta terbang ini semakin maju dengan aplikasi konsep
superkonduktor. Superkonduktor merupakan konduktor yang tidak memiliki
hambatan listrik pada temperatur yang sangat rendah. Bahan superkonduktor ini
dapat menolak medan magnet. Ini berarti magnet yang diletakkan di atas bahan
superkonduktor akan melayang (terbang) karena tidak bisa mendekati bahan
superkonduktor itu (mengalami gaya tolak).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar